Saya, mewakili rakyat Indonesia sungguh malu. Karena kami terbiasa ketika ada bencana, kami berdiskusi lebih dahulu, apakah ini bencana nasional atau bencana kabupaten, kecamatan, atau bencana sangat-sangat lokal seperti ompol bayi di kasur. Kepada dunia, kami menghimbau agar Chile diberi penghargaan sebagai negara paling peduli terhadap bencana dan musibah.
Akhirnya melalui surat pernyataan ini juga saya mengundang kepada seluruh korban yang selamat dari musibah penambangan itu untuk hadir mengunjungi Indonesia. Kami telah menyiapkan sejumlah makanan khas Tegal di Warteg. Tapi, itu pun mesti koordinasi dengan intelejen kami. Karena kami sendiri masih bingung bagaimana menangani teror dan kerusuhan yang seringkali berlangsung di negeri kami. Jangan-jangan di sana para penambang aman selamat, begitu dibawa kesini malah tewas dibom. Modar deh! Demikian, lebih dan kurangnya kami mohon maaf.
Jakarta, Oktober 2010
Atas nama bangsa Indonesia…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar