29/11/01

C E R P E N

Sore. Hujan tak hebat. Istriku marah. Anakku mandi hujan, basah. Tak ada yang istimewa di sore ini. Istriku masih marah, karena aku tak pernah sukses menulis cerpen. Cerpenku hanya bisa tertuang dua hingga empat halaman lalu entah tak berkesudahan. Istriku marah bukan lantaran ketidaksuksesanku menulis cerpen, tapi lebih karena aku tidak pernah bisa menghasilkan uang sepeserpun dari menulis cerpen.