29/10/10

Sujud Sekali

Gusti,
ajari aku sujud dari segenap angkuh yang menggunung
ajari aku sujud dari searak murka yang mengapi
ajari aku sujud dari segumpal dusta yang mengepung
ajari aku sujud dari sekepung janji yang memaki

16/10/10

PERNYATAAN SIKAP BANGSA INDONESIA UNTUK CHILE

Melalui catatan, ini, saya mewakili bangsa Indonesia menyampaikan penghargaan dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Sebastian Pinera sebagai presiden Chile khususnya, dan umumnya kepada warga Chile yang memiliki kesatuan yang luar biasa. Mewakili bangsa Indonesia saya merasa perlu banyak belajar kepada Anda dan negeri Chile. Bila perlu kami akan mendatangkan sejumlah tim ahli untuk belajar ke sana. Rasanya kami harus belajar bagaimana memiliki empati dan kepedulian yang menyeluruh tanpa dimulai dengan perdebatan.

15/10/10

Udara Pagi

Udara pagi ini sebenarnya sama saja dengan udara tadi malam. Dingin. Hanya saja si matahari yang membuat udara pagi ini terasa hangat. Tapi aku masih yakin kalau udara pagi ini sama saja dengan udara tadi malam. Aku pastikan itu, karena tadi malam memang seperti ini udara yang aku rasakan. Kalau saja pagi ini tak ada matahari, pasti udara pagi ini tetap sama dengan udara tadi malam. Mungkin percuma aku jelaskan seribu alasan untuk meyakinkan bahwa udara pagi ini benar-benar dingin seperti tadi malam. Bagiku, asal kau mengerti, ternyata bukan udara malam atau pagi yang membuatku merasa kedinginan. Apalagi kalau bukan rasa rinduku ini, padamu.

Tak ada Tapi

Siapa yang tak ingin melukai sang kekasih
siapa yang tak ingin membuat kekasih hati selalu dimanja dan tersenyum
siapa yang tak mau bila setiap ucap dan janji adalah nyata tiada dusta

13/10/10

TUHAN yang Masih Kau Bela

Jujurlah...Terlalu lama kau simpan kebohongan itu
Jujurlah kali ini saja, terlalu lama kau korbankan Tuhan, demi ego dan jalan yang kau anggap paling benar itu
Jujurlah...Bukan soal ini benar atau keliru
Bukan soal ini salah atau salih
Ini hanya soal sederhana
Jujur untuk mengakui, bahwa ada kekeliruan yang mesti dibicarakan
Tapi kau terus saja sembunyi di balik pintu langit itu

11/10/10

Ayo Investasi Kebencian! Mudah Lho...

Jika ditanya kabar terakhir Indonesia, apa kira-kira jawaban yang paling tepat, ya? Ternyata tak ada jawaban yang pasti. Kita bisa saja bilang kabar terakhir Indonesia kalah telak, 1 - 7 dari Uruguay. Atau mungkin banjir di Papua sana yang masih menyisakan tanya. Tolongin aja dulu, ribut gara-gara banjirnya nanti saja  diseminarkan. Atau barangkali kabar para ahli dan pakar banjir, pakar kemacetan, hingga para sedulur teroris yang masih simpang siur. Simpang siur dalam soal memperjuangkan apa, atau juga simpang siur itu yang ditangkap memang teroris atau bukan. Tapi dari semua kabar yang ada—yang biasanya hanya bias diperoleh dari media elektronik atau surat kabar—setidaknya kabar Indonesia masih something like that.

10/10/10

PENCAK SILATURRAHMI

Menjelang pembacaan monolog malam itu, saya sempat mendapati beberapa hal yang menarik. Selain secangkir kopi dan beberapa batang udud, yang lebih memesona adalah ketika saya ngobrol ngalor ngidul dengan saudaraku, Kemat. Kawan yang satu ini terbilang unik. Selain ganteng bin keren, dia juga jago nyabik-nyabik gitar. Apalagi kalau sudah main a la Italiano! Wah, bathuk saya jadi puyeng karena iri bin cemburu. Bukan itu saja, dia juga puinter naudzu belis. Beberapa catatan sastra di lingkungan Siklusitu, Ciputat, seringkali ia sorot dengan tajam. Sangat filosofis, futuristik, dan plotokotik! Pantesan aja dia didapuk jadi dosen di sebuah universitas ternama di Jakarta (Rahasia). Saya bersyukur, selama menanti acara dimulai kami mengisi dengan obrolan yang semoga bisa memberi makna untuk ilmu sejati.