09/04/04

Pasti

Warung di tikungan tutup. Hanya satu warung kecil yang masih buka, di ujung jalan. Tapi untuk ke sana kami harus melewati kuburan. Bukan masalah, kami harus menuju ke warung ujung jalan itu karena kami berlima. Kami sepakat bahwa kamar kosan di samping kampus tidak lagi memberikan suasana hebat. Pengap karena kepulan asap. Sempit. Dan yang paling utama adalah kami berlima kompak, terserang lapar.