17/11/10

Mak

Mak, apa kabarmu?
adakah Mak di sana menyediakan teh manis untuk bapak?
Mak, di sana bagaimana kabar bapak?
apakah bapak masih merokok dan membaca buku?

29/10/10

Sujud Sekali

Gusti,
ajari aku sujud dari segenap angkuh yang menggunung
ajari aku sujud dari searak murka yang mengapi
ajari aku sujud dari segumpal dusta yang mengepung
ajari aku sujud dari sekepung janji yang memaki

16/10/10

PERNYATAAN SIKAP BANGSA INDONESIA UNTUK CHILE

Melalui catatan, ini, saya mewakili bangsa Indonesia menyampaikan penghargaan dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Sebastian Pinera sebagai presiden Chile khususnya, dan umumnya kepada warga Chile yang memiliki kesatuan yang luar biasa. Mewakili bangsa Indonesia saya merasa perlu banyak belajar kepada Anda dan negeri Chile. Bila perlu kami akan mendatangkan sejumlah tim ahli untuk belajar ke sana. Rasanya kami harus belajar bagaimana memiliki empati dan kepedulian yang menyeluruh tanpa dimulai dengan perdebatan.

15/10/10

Udara Pagi

Udara pagi ini sebenarnya sama saja dengan udara tadi malam. Dingin. Hanya saja si matahari yang membuat udara pagi ini terasa hangat. Tapi aku masih yakin kalau udara pagi ini sama saja dengan udara tadi malam. Aku pastikan itu, karena tadi malam memang seperti ini udara yang aku rasakan. Kalau saja pagi ini tak ada matahari, pasti udara pagi ini tetap sama dengan udara tadi malam. Mungkin percuma aku jelaskan seribu alasan untuk meyakinkan bahwa udara pagi ini benar-benar dingin seperti tadi malam. Bagiku, asal kau mengerti, ternyata bukan udara malam atau pagi yang membuatku merasa kedinginan. Apalagi kalau bukan rasa rinduku ini, padamu.

Tak ada Tapi

Siapa yang tak ingin melukai sang kekasih
siapa yang tak ingin membuat kekasih hati selalu dimanja dan tersenyum
siapa yang tak mau bila setiap ucap dan janji adalah nyata tiada dusta

13/10/10

TUHAN yang Masih Kau Bela

Jujurlah...Terlalu lama kau simpan kebohongan itu
Jujurlah kali ini saja, terlalu lama kau korbankan Tuhan, demi ego dan jalan yang kau anggap paling benar itu
Jujurlah...Bukan soal ini benar atau keliru
Bukan soal ini salah atau salih
Ini hanya soal sederhana
Jujur untuk mengakui, bahwa ada kekeliruan yang mesti dibicarakan
Tapi kau terus saja sembunyi di balik pintu langit itu

11/10/10

Ayo Investasi Kebencian! Mudah Lho...

Jika ditanya kabar terakhir Indonesia, apa kira-kira jawaban yang paling tepat, ya? Ternyata tak ada jawaban yang pasti. Kita bisa saja bilang kabar terakhir Indonesia kalah telak, 1 - 7 dari Uruguay. Atau mungkin banjir di Papua sana yang masih menyisakan tanya. Tolongin aja dulu, ribut gara-gara banjirnya nanti saja  diseminarkan. Atau barangkali kabar para ahli dan pakar banjir, pakar kemacetan, hingga para sedulur teroris yang masih simpang siur. Simpang siur dalam soal memperjuangkan apa, atau juga simpang siur itu yang ditangkap memang teroris atau bukan. Tapi dari semua kabar yang ada—yang biasanya hanya bias diperoleh dari media elektronik atau surat kabar—setidaknya kabar Indonesia masih something like that.

10/10/10

PENCAK SILATURRAHMI

Menjelang pembacaan monolog malam itu, saya sempat mendapati beberapa hal yang menarik. Selain secangkir kopi dan beberapa batang udud, yang lebih memesona adalah ketika saya ngobrol ngalor ngidul dengan saudaraku, Kemat. Kawan yang satu ini terbilang unik. Selain ganteng bin keren, dia juga jago nyabik-nyabik gitar. Apalagi kalau sudah main a la Italiano! Wah, bathuk saya jadi puyeng karena iri bin cemburu. Bukan itu saja, dia juga puinter naudzu belis. Beberapa catatan sastra di lingkungan Siklusitu, Ciputat, seringkali ia sorot dengan tajam. Sangat filosofis, futuristik, dan plotokotik! Pantesan aja dia didapuk jadi dosen di sebuah universitas ternama di Jakarta (Rahasia). Saya bersyukur, selama menanti acara dimulai kami mengisi dengan obrolan yang semoga bisa memberi makna untuk ilmu sejati.

20/08/10

Elegi Agustus

ini bulan bulan agustus
ini bulan bulan ritus
laut lepas tiada terputus
bukan dijaga para wedus

ini bulan bulan agustus
ini bulan bulan ritus
negeri dulu ditebus mampus mampus
kini dijaga dengan tak becus

29/07/10

Meletus Tabung Hijau, Dor!!!

Meletus Tabung Hijau, Dor!!!
Hatiku sangat kacau.
Tabungku tinggal empat,
kubuang cepat-cepat.

Bagi yang suka lagu anak-anak, mungkin lagu ini yang sedang ngetrend. Hampir setiap minggu kita dengar lirik lagu ini diperdengarkan di tv, radio, surat kabar dan sebagainya. Saking populernya, lagu ini menempati peringkat teratas dalam deretan lagu-lagu sumbang di blantika kehidupan sosial kita. Simak saja beberapa pendapat yang telah dikumpulkan oleh tim redaksi kami:

14/07/10

Lalu Jalan

Tadi aku berjalan
Seperti juga kemarin aku berjalan
Kemarin sebelum kemarin aku berjalan
Tapi aku lupa jalan ketika aku berjalan

Jalan itu pun lalu kupilih
Agar perjalanan lebih jelas dan nyata
Tapi setiap jalan yang aku pilih
Selalu sisakan jalan berikutnya

12/07/10

Jika ZAKUMI di Indonesia

Rampung sudah perhelatan akbar Piala Dunia 2010 di Afrika Sholawatan. Buat yang ngedukung Spanyol, seperti saya ini, tentu turut berbahagia. Tak tanggung-tanggung saya menggelar hajatan dan selamatan selama tujuh hari tujuh malam. Mulai dari pagelaran wayang kulit bola, bola api, lomba makan bola, hingga lomba memasukkan bola ke dalam botol.

Semua pendukung tim negeri manapun boleh datang meramaikan. Seperti Amrin Luthfi, keponakanku yang jago main bass ini ternyata mengidolakan Spanyol. Beda lagi dengan Camo, alias Rahmat Hidayat, masih keponakanku juga, ia malah mendukung Belanda yang dulu pernah menjajah negeri yang kemudian diberi judul Indonesia ini. Camo seperti SBY, yang malam itu menyatakan, “Di atas kertas, Belanda lebih unggul.” Tapi SBY lupa kalau pertandingan bola sepak dilangsungkan di atas lapangan. Namanya juga presiden, selalu bicara kertas, dan hal-hal yang terbuat dari kertas.

08/06/10

PASARNABAWI dan HYPERMASJID

Saya tidak tahu persis bagaimana redaksi hadis yang menyebutkan bahwa sebaik-baik tempat di muka bumi adalah masjid, sedangkan seburuk-buruk tempat adalah pasar. Tanpa bermaksud meragukan otensitas hadis tersebut—apalagi saya jelas-jelas bukan pakar hadis—saya hanya merasa penasaran terhadap muatan hadis ini. Maka, perkenankan saya menengok kembali “keunikan” hadis ini.


26/05/10

Ketika Nabi berkata, “Hai Pinky…”

Apa susahnya memuji?

Dalam sirah nabi disebutkan, Rasulullah seringkali memanggil Aisyah dengan panggilan Humaerah. Sebuah panggilan mesra yang dalam bahasa gaul sekarang mungkin kira-kira menjadi, “Hai Pinky…!” Kata humaerah sendiri dalam bahasa Arab berakar pada kata h-m-r yang artinya merah. Kata humaerah kemudian mengikuti wazan tertentu yang dalam khasanah ilmu sharaf disebut tasghir. Dari sini lalu beralih makna menjadi kemerah-merahan. Kaitannya dengan Aisyah, konon karena istri nabi yang muda usia ini memiliki pipi yang ranum kemerah-merahan. Padahal pipi Aisyah itu, blas tidak menggunakan blush on, make up apalagi spooring atau pun balancing. Memangnya Tune Up?

17/05/10

Malam Lalu

Malam itu, kami termangu.

Kami duduk-duduk berdua, bernaung pada langit yang sama, ditiup udara dan rasa dingin yang sama. Meski dingin mengalir dan merambat di sekujur tubuh, tapi kami tak lelah membincang sang kekasih. Ia jauh tapi sangat dekat, Ia dekat tapi bisa dirasa jauh. Tapi bukan itu persoalan kami. Satu hal yang menjadi kegundahan kami adalah bagaimana meladeni segenap rasa yang seringkali datang silih berganti. Setelah sekian hembusan nafas, kami kembali berbincang.

02/05/10

DOA KEPALSUAN??

Sinar matahari mulai masuk ke dalam kamarku melalui celah jendela yang masih tertutup. Kudengar istriku sedang menyapu pelataran. Tapi aku masih bermalas-malasan untuk sekadar bangun dari tempat tidur. Pandanganku menerawang ke atas, menatap langit-langit kamar. Tapi entah mengapa, pagi ini terasa berbeda. Begitu aneh dan terasa asing. Burung yang biasa berteriak di pelataran rumah juga seperti terdengar tidak biasa. Bahkan udara yang kuhirup dan mengalir dalam paru-paruku terasa hambar. Sebenarnya ada apa ini? Apakah ini karena sisa-sisa sakit yang kemarin menimpaku? Rasanya kemarin hanya masuk angin biasa. Atau mungkin karena usiaku yang sudah makin renta? Ah, rasanya aku belum terlalu tua, apalagi untuk membayangkan ke sana. Sebuah kematian. Tidak, kedua anakku masih membutuhkan tenagaku. Setidaknya setelah mereka merampungkan sekolah, aku rela bila dipanggil Sang Pencipta. Entahlah, Tuhan. Rasanya aku begitu yakin, Engkau masih memberiku kesempatan.

16/04/10

Indahnya Negeriku

kau datang dengan lembut bahkan tak pernah membawa pentungan
kau menyapaku dengan senyum dan salam kasih sayang

kami, hanya bisa bayar pajak untuk kau belikan sepatumu
dan biarkan kepala kami kau kau jejak dengan sepatumu
kami sangat menyintaimu
kami rindu sikap kasarmu
karena memang itu yang kami rindu

15/04/10

Bukan Sekadar makam

Perihal kerusuhan berdarah yang berlangsung di sekitar Makam Mbah Priok menurut saya tidak mengagetkan. Biasa saja. Peristiwa ini sudah “sepatutnya” terjadi. Saya sebut sepatutnya bukan dalam ranah etika, tapi dalam ranah logika. Tak mungkin ada asap kalau tak ada api, bukan? Kerusuhan tak mungkin berlangsung bila dimulai dengan pendekatan bijak tanpa unsur Gayus atau pun Markus.


Tentu saja tak bijak jika kesalahan peristiwa ini hanya dibebankan kepada Satpol-PP. Karena rakyat yang ada di sekitar makam pun turut terlibat melakukan aksi kekerasan yang serupa. Tapi untuk rakyat, tak mungkin melakukan aksi brutal kalau tanpa sebab. Dan pada momen kali ini sebab yang menjadi pemicu cukup mantap dan ideal, sebuah situs yang dikeramatkan sebagian umat Islam. Warga sekitar sangat mengerti benar tokoh yang dimakamkan di sana. Mbah Priok yang bernama komplit Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain Ass Syafi'i Sunnira ini, diyakini sebagai wali sehingga banyak dikunjungi bukan hanya oleh warga sekitar tapi juga dari masyarakat luar Jakarta.

07/04/10

Warung Kopi

Kopi Tubruk
Suatu ketika, Bagong mengunjungi warung kopi milik Togok yang letaknya tak jauh di perempatan jalan. Carefour, demikian kata Jhon Reno. Sampai di warung kopi, Bagong mencari tempat duduk yang dianggap paling aman dan nyaman. Sambil mesam-mesem, Bagong menyapu pandangannya di sekeliling warung kopi. Ah, jangan warung kopi deh, tapi Cafe. Kedatangan Bagong tentu saja diketahui Togok. Dengan semangat marketing yang membara, Togok datang menghampiri Bagong.

04/04/10

DIVINE - Korn

I hide, only to defy you
Take away the only love inside you
I see your face through everyone
Inside I've just begun


02/04/10

Melaut

menjadi terdakwa yang tak pernah punya kesempatan,
seperti ikan di laut yang dianggap asin.
meyakini sesuatu yang dianggap paling benar,
seperti minum air laut yang dianggap paling bisa melepas dahaga.

mungkin harus menjadi laut, agar dapat menerima aliran sungai dan bengawan dari mana pun.
agar dapat menampung segala satwa dan segala yang ada di dalamnya.
hai, kau yang ada di sungai itu. aku tunggu datangmu di kedalaman lautku

dari mana pun asal mata airmu,
pulang dan pulanglah di kedalaman lautku
aku menunggu...aku menunggu...

24/03/10

Rokok Vs Gosip

Mulai membicarakan diri sendiri daripada membicarakan orang lain. Kalau pun ingin membicarakan orang lain, jangan para artis, tapi para wakil rakyat kita. Mulai Membicarakan asap pabrik, knalpot kendaraan, pembakaran hutan, daripada rokok.

Pihak mana yang paling diuntungkan dari setiap pemberitaan infotainment di teve? Tentu punya jawaban variatif. Bisa jadi artis atau para pesohor yang diberitakan di media tersebut, mungkin juga pihak televisi dengan produsen infotaintment yang memang berprofesi di bidang itu, hingga para penikmat televisi yang memang tidak ada pilihan tontonan lain.

22/03/10

Agama Ngobrol

Mari sejenak kita ngobrol sesuatu yang tidak penting. Karena selama ini kita sudah terlalu sering ngobrol yang penting-penting, sehingga lelah karena ngobrolin hal-hal yang sangat penting, atau cukup penting. Kita sudah melupakan sesuatu yang kurang penting, apalagi sengaja menggagas sesuatu yang "sangat tidak penting sekali." Kita bisa dicap sebagai orang yang tidak intelek. Bego. Tapi biarlah, biarkan mereka ngobrolin yang penting-penting di sana, di hotel, di apartemen, dan di lobi-lobi kantor. Karena sudah saatnya kita mentradisikan untuk ngobrol yang tidak penting. Contohnya, kentut, ketiak, keringat, dan sepentil, jigong, atau komposisi ingus dan air liur. Atau mungkin itu semua kurang menarik. Tapi coba sudut pandang pembicaraan ini dimulai dari, "bagaimana kalau satu tahun Anda tidak kentut?" Atau Jigong Anda ternyata mengandung unsur emas murni?

20/03/10

IQRO!!!

ROKOK INI MEMAKAI TEMBAKAU BERKUALITAS TINGGI DENGAN TEMBAKAU MADURA YANG MANIS BAUNYA DAN TEMBAKAU AMERIKA YANG HARUM DICAMPUR DENGAN CENGKEH TERPILIH YANG RAJANGANNYA HALUS DAN SAUS KHUSUS YANG SAMA DARI GENERASI KE GENERASI SUPAYA SEJARAH CITA RASA TINGGI TETAP TERJAGA. PEMBUATAN ROKOK INI DILAKUKAN DENGAN TELITI. MENGISAP ROKOK INI SEGERA TAHU BEDANYA. ROKOK INI ASAL TIDAK TERKENA HAWA BASAH, DISIMPAN LEBIH LAMA AKAN MENAMBAH RASANYA LEBIH ENAK.


28/02/10

Bismillah dalam Pandangan 3-G

Jadilah orang yang bisa mengalah. Orang yang suka mengalah, akan selalu menang dan merdeka. Sebelum mengalahkan orang lain, dimulai dengan mengalahkan diri sendiri.

Dalam ilmu 3G (dibaca Tri-Ji) Ngalah di sini sesungguhnya memiliki makna nga-Allah. Maka kata mengalah sebenarnya bermakna meng-ALLAH….inilah salah satu model 3G.

Orang Jawa, konon punya karakter yang unik. Tradisi Jawa mengakar kuat di berbagai ranah hidup dan kehidupan. Mulai dari budaya, falsafah, hingga mitologi dan kosmologi. Salah satu konsep falsafah yang seringkali digunakan sebagai model pemahaman dalam tradisi Jawa adalah metode Gatak Gatik Gatuk.

Metode ini juga bukan metode ilmiah, apalagi modern. Karena percuma mengamini tradisi modern. Sudah usang dan tak bisa dipertanggungjawabkan. Tradisi modern berikut perangkat sains dan metodologinya telah memberangus dan membunuh nilai-nilai tradisi dan ortodoksi. Ilmu modern, adalah mesin-mesin pembunuh Tuhan! Tak ada lagi DIVINE atau pun Tradisi. Jadilah pengetahuan modern yang sangat kering dan garing.

22/02/10

Perampok dan Saudagar

Suatu ketika
sang perampok berhasil menggondol dan menjarah rumah seorang saudagar kaya.
Meski tak ludes semua hartanya, tapi tetap saja hal itu merugikan sang saudagar.
Saudagar tak marah. Tapi hanya menggerutu kecil.

Sementara, sang perampok pergi entah kemana.
Tentu saja untuk sembunyi
karena memang begitulah perampok.
Sembunyi dan sembunyi.

30/01/10

Tak Sekadar Pelita

Langkah kaki ini kian jauh tinggalkan Jejak-jejak bisu yang tak cukup dimaknai atau dipahami
Begitu terjal dan berliku jalan yang telah kulalui
Sementara dirimu, menjadi pelita dan cahaya
Dalam kegelapan perjalananku menempuh langkahku

14/01/10

KITAB TEKA TEKI SILANG


Sekali Lagi Teka Teki Silang


Aku punya kawan yang beribadah sebagai sopir pribadi. Sebut saja namanya Yudhi. Memang namanya Yudhi! Sebagai sopir, ia bertugas mengantar kemana pun si bos pergi. Hal menarik dari dia adalah ritual yang ia lakukan ketika menunggu sang juragan. Ritual yang selalu dilalui dalam masa penantian itu adalah mengisi Teka Teki Silang. “Ah, daripada bengong nungguin,” katanya berkilah.

06/01/10

Menulis dan Merasakan

Teruslah berdusta, sampai engkau muak. Berjanjilah..,” demikian kata Iwan Fals.

Sejak kapan tradisi menulis muncul? Tentu sejak ada kesepakatan manusia untuk menggunakan kalimat dan huruf yang menjelma dalam bahasa. Sejak kapan bahasa digunakan manusia? Ya sejak manusia mengada di semesta ini. Berbahasa adalah berpikir, menyampaikan gagasan, hingga menceritakan hal-hal yang sangat personal dialami. Bahasa bisa digunakan dengan lisan dan simbol. Di antara yang simbol itu bukan hanya pada rambu-rambu lalu lintas, tapi juga tulisan.

SUSU HALAL dan SUSU HARAM

SEORANG kawan pernah bertanya kenapa anak-anak menjadi nakal bahkan berani kepada orang tua. Padahal secara materi, anak-anak itu mendapat cukup fasilitas. Pendidikan tinggi, kendaraan yang bagus, hingga uang jajan yang lebih dari cukup. Saya tak sempat menjawab, tapi kawanku itu kemudian melanjutkan sendiri dengan gumam yang diiringi desah nafas yang panjang. “Apakah ini semua karena harta yang aku berikan berasal dari jalan haram?”

Apakah susu dari hasil mencuri nilai gizinya dapat berkurang? Apakah vitamin yang ada dalam segelas susu atau sesendok madu akan hilang hanya karena mencuri? Pertanyaan ini mungkin memerlukan diskusi panjang.

Saya meyakini bahwa gizi atau vitamin dan semacamnya adalah di antara bagian dari keberkahan. Bila keberkahan (blessing) dapat disebut sebagai suatu energi, maka energi itu dapat turun pada bentuk kekuatan, kesehatan, semacam vitamin dan kandungan gizi. Mungkin susu halal dan haram yang diminum anak kita sama-sama memiliki kandungan gizi yang sama, tapi untuk soal keberkahan hanya susu halal yang diperoleh dengan jalan halal saja yang mempunyai keberkahan. Dari keberkahan itu melahirkan keselamatan dan kesalihan. Tentang keberkahan dan api neraka, menarik untuk dikaji adalah doa yang sunnah kita baca menjelang santap makan, “Ya Allah, berkahilah kami lalu rizki yang engkau berikan pada kami, dan lindungi kami dari apa neraka.