05/02/11

KENAPA TIDAK SEKARANG

Andai saja saya sudah mengetahui bahwa hal itu akan menjadi terakhir kalinya saya melihat engkau tertidur, saya akan menyelimutimu dengan lebih rapat dan berdoa agar Tuhan menjaga jiwamu. Andai saja, saya sudah mengetahui bahwa itu akan menjadi terkahir kalinya saya melihatmu keluar pintu, saya akan merangkulmu dan menciummu, dan memanggilmu kembali untuk merangkul dan menciummu lagi. Seandainya saja, saya sudah tahu bahwa itu akan menjadi terakhir kalinya saya mendengar suaramu, saya akan merekam setiap tindakan dan perkataanmu, sehingga saya dapat memutarnya kembali hari demi hari.

Seandainya saja, aku sudah mengetahui bahwa itu akan menjadi terakhir kalinya, saya akan meluangkan waktu satu menit untuk mampir dan mengatakan, “Aku sangat menyayangimu,” daripada menganggap kalau engkau sudah mengetahuinya.

Seandainya saja saya sudah mengetahui bahwa itu akan menjadi terakhir kali saya bisa berbagi hari demi hari denganmu, aku begitu yakin bahwa engkau masih memiliki banyak hari, sehingga saya bisa membiarkan hari ini berlalu begitu saja. Sebab tentunya masih ada hari esok untuk memaafkan suatu kekhilafan, dan kita selalu mendapatkan kesempatan kedua untuk meluruskan segalanya. Akan selalu ada hari lain untuk mengatakan, “Saya sayang padamu,” dan tentunya ada kesempatan lain untuk mengatakan, “Ada yang bisa saya bantu?”

Akan tetapi, kalau saja ternyata saya keliru, dan tinggal hari ini yang saya miliki, saya ingin mengatakan betapa saya mengasihimu, dan saya berharap kita tak pernah melupakan. Bahwa hari  esok tidak dijanjikan kepada siapa pun, entah mudah atau pun tua. Dan hari ini mungkin saja menjadi kesempatan terakhir untuk merangkul erat orang yang engkau kasihi. Jadi, kalau engkau sedang menantikan hari esok, mengapa tidak melakukannya hari ini? Sebab, kalau hari esok tidak dating, engkau pasti menyesalkan hari ini.

Ketika engkau meluangkan waktu sejenak, untuk suatu senyuman, suatu rangkulan, suatu kecdupan, dan engkau terlalu sibuk untuk memenuhi apa yang ternyata menjadi permintaan terakhir seseorang. Jadi, rangkullah erat-erat orang yang Anda kasihi, hari ini juga. Dan bisikkan di telinga mereka, bahwa Anda sangat mengasihi mereka dan akan selalu menyayangi mereka. Luangkanlah waktu untuk mengatakan, “Saya sangat menyesal,” “Maafkan saya,” “Terima kasih,” atau mungkin, “Semua baik-baik saja.”

Maka, kalau pun hari esok tidak pernah datang, Anda tidak akan menyesalkan hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar