04/06/09

WAWANCARA dengan New Yor Times tentang Pidato Obama

Sore ini kami, diundang Peter, kawan lama yang menjadi wartawan di New York Times. Dia mengundang kami untuk menonton bersama Pidato Barack Obama untuk kali pertama tentang Islam di Universitas Kairo Mesir. Ada banyak pertanyaan yang diajukan pada kami, sebelum dan sesudah wawancara.

Konon Obama mengerahkan seluruh fasilitas elektronik dari Gedung Putih agar pisato ini didengar dan disaksikan oleh negara-negara Muslim. Lebih dari 13 bahasa pidato ini diterjemahkan.

Ketika aku ditanya, beberapa hal yang aku sampaikan di antaranya adalah:
1. Obama sepertinya mau “belajar” tentang kondisi Islam; dan semoga saja obyektif. Bukan sekedar pendekatan apalagi hanya menjadi spectacle atau tontonan dan seremonial belaka.
2. Harapan kami Obama bukan hanya ingin didengar pidatonya oleh semua pihak termasuk seluruh negara-nagara Islam, tapi semoga pula ia mau MENDENGAR atas apa yang diteriakkan negara-negara Islam atas berbagai persoalan yang ada.
3. Dalam wawancara itu saya sebutkan bahwa dalam tradisi Jawa, kalau orang punya kuiping lebar (jeber), biasanya mau mendengar dengan baik. Nah si Obama ini punya kuping jeber. Semoga saja ia mau mendengar pula atas realitas di negara-negara muslim, seperti hak-hak bernegara, senjata, perdagangan, politik, hingga soal spiritualitas.
Hmmm. Kita lihat saja. Semoga bacotku dkk. ini, dimuat di New York Time besok. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar